Sebelumnya mohon maaf saya pribadi menyampaikan ini sekedar tahaddus bin nikmah.. ini mau di jelaskan berhubung banyak permintaan dr sahabat2 disiniLangsung saja ya.
Saya sudah lama masuk di dunia toriqoh.
Saya sudah lama masuk di dunia toriqoh.
Pada awalnya saya sempat kebingungan jalan apa yang harus saya lalui. Saking bingungnya sampai saya habiskan banyak kitab untuk di telaah di antaranya kitab bidayatul hidayah, minhajul abidin, alhikam dan ihya' ulumiddin semua itu tdk sy baca cuma sekali dr awal sampai akhir bahkan sy baca kitab ihya' kalau gak salah sampai kurang lebih 4x dr juz 1 sampai juz 4. Saking bingungnya bkn cm saya baca tp sy catat apa yg perlu di catat.. namun dr semua itu masih membuat saya bingung bahkan makin bingung jalan yg mana yg harus saya lalui menuju Tuhan. Tak puas dr semua itu di tengah2 kesibukan saya menyelami dunia suluk sambil lalu saya baca qur'an dalam sehari semalam saya ambil 10 juz maka tiap 3 hari saya khatam qur'an, ini saya jalani kurang lebih selama 3 Tahun, mungkin saking hobbinya saya ngaji sampai saya di datangi sayyidina Usman dalam mimpi... namun walau demikian masih tetap petunjuk belum juga saya dapat tapi saya yakin Allah takkan membiarkan saya dalam kebingungan.
Tak puas dr semua itu akhirnya saya jalani puasa mutih dg cuma minum air 3 cegukan dan makan goreng pisang kayak telur baik waktu berbuka maupun d waktu sahur, ini saya jalani kurang lebih 21 hari dg niat taqorruban ilallahi gak ada niat lain, saya cuma mohon bimbingan kepada Allah apa yang harus saya jalani. Walau demikian saya masih belum juga dapat hidayah dimana dg hidayah itu saya bisa merasa puas dg apa yang saya cari selama itu.
Mungkin Allah gak tega melihat kebingnganku sehingga pada suatu malam pas di malam jumat legi sekitar jam 3 saya bermimpi di datangi Para Nabi yang 25 semuanya berdiri di hadapan saya dan tak ada satupun Nabi yang berbicara, saya jadi bahagia bercampur gugup apa yang harus saya lakukan dan akhirnya saya mendekatinya satu persatu untuk bersalaman dg semua Nabi tersebut. Saya bangun dr tidur dlm keadaan bingung karena saya melihat alam semesta ini penuh dengan cahaya lalu saya coba keluar duduk di pelemper sambil menatap alam kok aneh, kok kayak bercahaya intinya saya merasakan sesuatu yang sepanjang hidup saya belum pernah merasakannya, jujur saya bingung waktu itu dan akhirnya ingat bahwa saya lagi mimpi di datangi 25 Nabi maka baru saya faham kenapa alam terlihat bercahaya. kejadian ini saya rasakan sekitar jam 3 malam. namun demikian petunjuk jelas belum juga saya rasakan namun sedikit kebingungan terasa terobati dan merasa terhibur dg mimpi itu.
Hari berganti hari, malam berganti malam dan tahun berganti tahun pada akhirnya kurang lebih selama 3 tahun dr waktu yang saya ceritakan di atas kebingungan saya kian menjadi2 ibaratnya rasa bingung itu sampai pada tarap tetinggi bahkan saking bingungnya sudah gak merasa nyaman kumpul dg manusia hampir saya mau menghilang dr keramaian menuju gua yang gelap untuk jalani tirakat. waktu itu saya merasa lebih nyaman ada dalam gua soalnya jauh dr keramaian namun alhamdulillah keinginan itu tdk samapai terjadi di karenakan beberapa sebab, di anataranya pada akhirnya pas waktu pagi saya mau cari gua ke gunung untuk bersemidi namun sesampainya di gunung sy ketemu dg seorang nenek yang lagi motong rumput lengkap dg keranjangnya memanggil saya, akhirnya nenek tua itu nanyak kok pagi2 sekali pergi ke gunung ada apa, kata nenek itu.. saya sampaikan pada nenek tua itu bahwa lagi mau tirakat dan saya mintak sama nenek agar hal ini di rahasiakan jangan sampai ada yang tahu bahwa saya mau jalani tirakat di tempat itu, namun si nenek tua sangat tidak mengizinkan saya tirakat bahkan memohon sekiranya perlu mencium lutut saya akan dia cium tapi tdk saya izinkan dan akhirnya saya pulang dg langkah gontai sambil hati bertanya2 siapa nenek tua itu, manusia apa bukan.... saya tak habis pikir tentang kejadian itu.
Kemudian lepas sholat dhuhur di hari itu saya jalani sholat hajat dua rokaat dan sesudahnya saya mohon petunjuk apakah lebih baik tirakat di gunung atau di rumah saja. maka usai berdoa saya ambil kitab ihya' sambil mohon kepada Allah agar dapat petunjuk melalui kitab itu, lalu saya buka dg memejamkan mata dan setelah dibaca subhanallah saya jadi menangis, habis di lembaran yang saya buka berisi sebuah nasehat di antaranya bahwa untuk seorang ulamak lebih utama 'uszlah di dalam rumah daripada 'uzlah di atas gunung... itulah yang membuat saya tak mampu menahan air mata.. sungguh diri ini merasa malu kepada Allah. Nah, dengan kejadian ini hati ini menjadi adem, tentram, seolah2 baru bangun dari tempat tidurku. Namun apa yang saya cari masih belum juga terjawab tapi batinku sudah merasakan banyak ketenangan dan tak ada niat lagi untuk tirakat di atas gunung. Alhamdulillah.
Seperti yang sebelumnya saya sampaikan berhubung kebingungan sudah sampai di taraf tertinggi kemudian saya mencoba mengingat2 apa yang saya ketahui dari satu hal ke hal lain soalnya begitu banyaknya macam toriqoh menuju Allah SWT. Saya tidak menyalahkan apa yang di sampaikan para ulamak ahli toriqoh bahkan dg semua keterangan mereka saya bisa menemukan banyak hikmah yang terkandung di dalamnya hanya saja saya lagi mencari yang pas dengan kondisi zaman saat ini dimana kebanyakan orang umumnya dan saya pribadi khususnya sudah banyak yang gak mampu jika harus menjalani toriqoh dg cara banyak berdzikir dg tasbih apalagi di suruh puasa terlebih lagi di suruh 'uzlah tentu sudah banyak orang yang angkat tangan dan akibatnya banyak orang menganggap bahwa untuk menuju toriqoh itu sangat berat sehingga banyak yang gak mau jika orang2 di suruh ikut toriqoh dikarenakan beberapa alasan di antaranya keadaan ekonomi telah memaksanya untuk orang berusaha mencari nafkah demi memenuhi beberapa kewajiban urusan keluarga dan tetangga. karenanya saya terus berusaha mencari langkah toriqoh yang tepat dan sesuai dengan keadaan saat ini namun tetap tidak keluar dari garis ahlus sunnah waljamaah serta tetap seirama dengan keinginan para ahli sufi dimasa lalu.. tapi yang jadi masalah apa kira2 yang harus saya jadikan pijakan dalam hal ini.
Walau sudah bertahun2 saya mencari sesuatu yang tak kunjung datang tapi tetap tak putus asa dan belum ada kata menyerah untuk terus memohon padaNya, dan ringkas hikayah hingga pada akhirnya saya dapat ilham dr Allah SWT dan saya tertarik untuk menyelami apa yang Allah ilhamkan itu. Ilham yang turun saat itu adalah sebuah hadist Nabi SAW
Hadits dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Rasulullah –shallallâhu ‘alayhi wa sallam- bersabda:
إِنَّمَا بُعِثْتُ لأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الأَخْلاقِ
إِنَّمَا بُعِثْتُ لأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الأَخْلاقِ
“ Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan akhlak-akhlak mulia” (HR. Al-Bayhaqi)
Ringkas hikayah,,, akhirnya dengan hadist tersebut saya merasa sangat puas dan semua sudah terjawab bahwa *SADAR* tentang hakikat hidup antara hamba dengan tuhan, antara hamba dg hewan, antara hamba dg alam, antara hamba dg sesama itu sangat penting untuk kita jalani, ini memang hal kecil yang sudah banyak orang menganggapnya hal yang sepele padahal andai kalian tahu makna terdalam dari hadist tersebut maka akan sadar betapa tingginya arti kalimat hadist di atas.
Jadi itulah toriqoh yang saya jalani dan terus saya selami selama ini yaitu menuju kesadaran diri.Jika kita sudah sampai pada maqom sadar maka apa yang sulit terasa mudah dan apa yang gelap terasa terang. Namun sayang, disini sepertinya kurang pas jika saya bahas jauh tentang semua ini sebab dalam toriqoh ada aturan hukumnya, ada yang boleh di sampaikan di tempat terbuka dan ada yang di larang di sampaikan secara terbuka, dalam hal ini ulamak memberi nama dengan sebutan SIRRULLAH yang artinya sudah menjadi rahasia tuhan.
Maka apabila di antara kalian ada yang tertarik dengan toriqoh yang saya jalani saat ini dan anda ingin lebih jauh memahaminya maka alangkah lebih baiknya jika kita bicara secara berhadapan langsung karena ini bukan main2 bisa jadi jika anda mencoba menyelami dunia sufi tanpa bimbingan seorang guru bisa jadi nanti tanpa disadari ternyata anda sudah terpeleset jauh kejurang kenistaan maka saat itulah guru anda adalah syaitan. NAUDZUBILLAH MIN DZALIK.
Saya benar2 tidak pantas menjadi guru toriqoh namun semua orang berhak menunjukkan jalan yang jauh lebih terang dari sebelumnya. Menjadi guru toriqoh (mursyid) tidak semudah seperti menjadi guru pada umumnya. Seorang mursyid harus memiliki kualifikasi khusus. Hadratusy Syekh Hasyim Asy`ari menetapkan syarat-syarat guru tarekat seperti ungkapan di bawah ini :
ومن شرائط الشيخ ان يكون عالما بالاوامر الشرعية عاملا بهاواقفا على اداب الطريقة سالكا فيهاكاملا فى عرفان الحقيقة وواصلا اليهاومحرصا عن جميع ذلك
ومن شرائط الشيخ ان يكون عالما بالاوامر الشرعية عاملا بهاواقفا على اداب الطريقة سالكا فيهاكاملا فى عرفان الحقيقة وواصلا اليهاومحرصا عن جميع ذلك
Artinya : “Diantara syarat guru toriqoh adalah alim atas perintah-perintah syara`, mengamalkannya, tegak di atas adab-adab tarekat serta berjalan di dalamnya, sempurna pengetahuannya tentang hakekat dan sampai pada hakekat itu serta ikhlas dalam semua hal tersebut”.
:Hadratuy Syekh juga mengutip ungkapan Imam Al-Junaidi ra. Melalui ungkapannya
علمناهذا مقيد بالكتاب والسنة فمن لم يقرأ القران ولم يكتب الحديث ولم يجالس العلماء لايقتدى به فى هذا لشأن
Artinya : “Ilmu kita ini (toriqoh) toriqoh oleh Al-Qur`an dan Assunnah. Siapa saja yang belum belajar Al-Qur`an dan As-Sunnahdan tidak pula pernah duduk di depan para Ulama (untuk menuntut ilmu) orang tersebut tidak boleh diikuti di dalam tingkah laku toriqoh ini”.
علمناهذا مقيد بالكتاب والسنة فمن لم يقرأ القران ولم يكتب الحديث ولم يجالس العلماء لايقتدى به فى هذا لشأن
Artinya : “Ilmu kita ini (toriqoh) toriqoh oleh Al-Qur`an dan Assunnah. Siapa saja yang belum belajar Al-Qur`an dan As-Sunnahdan tidak pula pernah duduk di depan para Ulama (untuk menuntut ilmu) orang tersebut tidak boleh diikuti di dalam tingkah laku toriqoh ini”.
Berhubung teks ini belum di koreksi ulang maka apabila ada kata2 yang salah atau kesalahan teks maka saya pribadi mohon maaf yang beribu2 maaf dan takmlupa banyak berterima kasih karena anda telah meluangkan waktu untuk membaca semua ini.
Semoga bermanfaat, Amiiin.
Wassalamualaikum Wr wb
Wassalamualaikum Wr wb
Belum ada Komentar untuk "TORIQOH YANG SAYA CARI SELAMA BERTAHUN-TAHUN"
Posting Komentar
Anda Sopan Kami Segan